Minggu, 29 November 2015

CARA MEMAKAI JILBAB YANG BAIK

Ketua : Riska Febrianti
Nama :1. Ery Dwi
             2. Eri susanti            
             3. Siti nurhayati
             4. Vinnya okvianti


       

Cara Memakai Jilbab Yang Baik           
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? Beberapa di antaranya :
  • Menutupi aurat
  • Jilbab lebar dan menutup dada
  • Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
  • Tidak tembus pandang
  • Tidak memakai riasan/make up tebal
Kesalahan Dalam Cara Memakai Jilbab 
Mengenai penggunaannya, jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini. Kerudung yang digunakan haruslah syar’I dan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab atau lebih ke gaya berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan istilah syar’i.
Sesuaiengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan” (H.R. Abu Daud)”. Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya sekarang, banyak para muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya berbusana yang syar’i.
Berikut Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berkerudung dan berbusana muslimah
– Kerudung tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (QS. An Nur : 31)
– Rok kurang panjang (agak ngatung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya
– Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.
– Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.
– Kesalahan lainnya dalam berkerudung,
 diantaranya adalah tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang tipis/jarang.

Manfaat Berjilbab Menurut Islam dan Ilmu Pengetahuan
1.      Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
2.      Terhindar dari pelecehan
3.      3. Memelihara kecemburuan laki-laki
4.      Akan seperti biadadari surga
5.      Mencegah kangker kulit
Jilbab merupakan  suatu simbol dan bukti keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab tidak hanya mempunyai dimensi benda benda saja, namun mempunyai dimensi gerak, yakni sebagai proses melaksanakan perintah perintah Allah SWT.
Selain itu Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, yaitu:
  • Melindungi muslimah dari fitnah. Sudah menjadi kenyataan bahwa daya tarik perempuan bagi laki laki merupakan tipu daya tak bisa dianggap enteng. Seperti tragedi antara Nabi Yusuf dan Zulaikha.Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup  untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah  muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu. Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya ,. karena itu mereka tidak akan diganggu. ( Qs Al-Ahzab ayat 59)
  • Mengangkat derajat dirinya di mata Allah . Dengan berjilbab, seorang muslimah akan senantiasa meluruskan niat dan menjaga prilaku agar dalam koridor penghambaan diri kepada Allah, bukan kepada mahluk-Nya.  Berjilbab baginya adalah ibadah, apabila ibadahnya ingin diterima oleh Allah , maka ia akan berusaha berjilbal yang sesuai dengan ketentuan ketentuan Allah semata.
  • Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat. Dengan berjilbab, ada suatu keinginan untuk memperbaiki diri terus- menerus ,dan menggali AL-Islam lebih mendalam. Sikap ini akan membangun keinginan dirinya untuk menjadi suri tauladan bagi lingkungan yang tidak Islami.
  • Sebagai perisai dari perbuatan tercela. Jilbab akan  mempunyai nilai kemulyaan Islam,  gambaran keindahan diri muslimah , dan akan menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksankan perintah Allah semata. Apabila ada bisikan syetan yang mengajak untuk melanggar aturan Allah, maka akan teringatlah dengar jilbabnya, bahwa sesungguhnya Jilbab ini adalah identitas kemuliaan Islam ,bukti ketaatan dirinya pada Allah,  dan merasa malu melanggar  janji  dirinya pada Allah. Ia akan selalu mengingat bahwa hidup untuk beribadah kepada Allah dengan  selalu berusaha perintah-Nya. Ia akan selalu mengingat pada perkataan Rabbnya kepada dirinya :
.. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Al-Ahzab : 59)








KEJUJURAN

Disusun Oleh:
Ketua:        Sintia Pebriani
Anggota :  1. Devi Saryani
                   2. Iis Masrikatul
                   3. Syifa Nurmaulani
            4. Vahera M. Supriono
Guru Pembimbing : Yuyun Yuniarsih
      


Kejujuran
Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak lagi menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih berbahaya lagi adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap jujur, tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja sikap yang termasuk kategori jujur.

Contoh Prilaku Jujur di Sekolah
  • Tidak membohongi sahabat baik dalam masalah apapun
  • Minta uang jajan secukupnya ke orang tua
  • Tidak nyontek saat ulangan/disekolah
  • Mengakui kesalahann pada org tua/guru

Hikmah Berlaku Jujur Dimana Saja

MEMPERLUAS PERGAULAN
Orang yang jujur akan mudah bergaul dan pasti akan di senangi banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa curiga dan khawatir terhadap perkataan dan perilaku orang yang jujur. Sebaliknya pula, bila seseorang tidak jujur apalagi telah di cap pembohong, maka orang banyak akan selalu membenci dan mencurigai orang pembohong itu. Adapun yang di katakan dan di perbuat oleh orang pembohong akan senantiasa di anggap dusta oleh orang lain.




MENJADIKAN MASYARAKAT HIDUP DALAM KEDAMAIAN DAN KETENTRAMAN
Bila sifat jujur sudah melekat pada setiap masyarakat. Maka, kehidupan di masyarakat pun akan menjadi damai, tentran, dan saling peduli serta saling mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya serta pun tidak menimbulkan kerugian terhadap orang lain.
Jika seorang pemimpin bertindak jujur dan adil maka rakyatnya pun akan taat, patuh, dan menghormati pemimpinnya.
Jika yang tua sayang pada yang muda, maka yang muda akan hormat kepada yang tua.

MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH
Jujur membawa perilakunya senantiasa berkata dan berbuat baik. Sedangkan kebaikan akan membawa manusia memperoleh ridho dari ALLAH. Dan bila ALLAH ridho kepada hamba-Nya, maka akan di anugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.

Akibat Bila Tidak Berbuat Jujur
  • Akan tidak dipercaya orang lain
  • Di kucilkan oleh oleh orang orang disekitarnya
  • Membawa dampak buruk terhadap mental si orang yang tidak jujur karena akan diliputi dengan rasa takut dan was was.  

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN

Ketua              : Desmi Anggraini       (02)
Anggota          : Ema Febrianti            (04)
Fauziah Nur Alifah     (07)
  Legi Rosdayanti        (11)
Kelas               : XI – Analis Kesehatan

Pembimbing : Yuyun Yuniarsih, M.Pd



Berkompetisi Dalam Kebaikan Menurut Agama Islam

 

Kompetisi adalah aktivitas manusia untuk mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Ada kompetisi yang baik, juga ada yang buruk, bagaimana kompetisi dalam kebaikan menurut agama Islam ? Hidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga berkompetisi untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayangnya banyak orang terjebak pada kompetisi semu yang hanya memperturutkan syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. 
Allah Swt. telah memberikan pengarahan dengan jelas, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an yang artinya :
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba- lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. (Q.S. al-Maidah/5: 48).
Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan aturan atau syariat. Syariat untuk setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun mereka berbeda-beda, pada prinsipnya adalah semuanya beribadah dalam rangka mencari ridha Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
Akhir ayat ini juga mengatakan bahwa perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk ajang saling mengenal. Ayat ini juga mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki manusia, bukan malah menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus berkompetisi dan berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatupun yang tersembunyi.
Ada beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berkompetisi dalam kebaikan, antara lain sebagai berikut:
1.      Bahwa melakukan kebaikan tidak seharusnya ditunda-tunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan.Kematian bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat baik, janganlah kita tunda-tunda lagi, tetapi harus segera kita kerjakan.
2.      Bahwa hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong untuk berbuat baik, di sinilah perlunya kolaborasi atau kerja sama. Tanda-tanda lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah (konsisten).
3.      Bahwa kesigapan melakukan kebaikan haruslah didukung dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda dalam Al-Qur'an yang artinya :             
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” (Q.S. al-Maidah/5: 2).

BERLOBA DALAM KEBAIKAN

Chairman:              Desmi Anggraini (02)      
Members: Ema Febrianti (04)                    
Fauziah Nur Alifah      (07)
  Legi Rosdayanti         (11)
Class: XI - Health Analyst             

Supervisor: Yuyun Yuniarsih, M.Pd



Competing in goodness According to Islam

 

Competition is human activity to achieve the goal of overcoming another person or group. There is a good competition, there is also bad, how the competition in its favor according to Islam? Life is a competition. Not just to be the best, but also compete to achieve the desired goals. Unfortunately, many people trapped in the real competition, which is only indulging in lust and carnal lust away from Robbani atmosphere. 
Allah SWT. has given clear guidance, as His word in the Qur'an, which means:
"And We have sent down the Book (Qur'an) to you (Muhammad) with the truth, confirming the scriptures revealed before and keep then decide their cases according to what Allah has revealed and do thou follow their desires to leave the truth that has come to you. For each community among you, We have given the rules and the way the light. If Allah willed, you made ​​him one race (course), but Allah wanted to test you for the gift that has been given you, then berlomba- lombalah do good. Only God you all back and then told him to you for what ye differed. "(Surah al-Maidah / 5: 48).
Allah SWT. explained that each of the given rule or law. For each of the Shari'a vary according to the time and circumstances of his life. Although they are different, in principle, is all worship in order to seek the pleasure of Allah., Or competing in goodness.
The end of this verse also says that the difference is like the difference Shari'a human in its creation, tribes and nation-states. All the difference is the grace to know each other and for the event. This verse also encourage the development of a wide range of human capabilities, rather than become an arena of debate. All people with potential and ability levels respectively, to compete and compete in carrying out the goodness. Allah SWT. always see and monitor the actions of man and for him nothing is hidden.
There are several reasons why we are commanded to compete in goodness, are as follows:
1.      That do good should not be delayed, but should be done. Because the chance of survival is very limited, so is the opportunity to do good is not necessarily every time we dapatkan.Kematian can come suddenly without any known cause. Therefore, so there is an opportunity to do good, let us not delay it anymore, but we should be doing.
2.      That should motivate each other and help one another to do good, this is where the need for collaboration or cooperation. Signs of a good environment is an environment that makes us motivated to do good. Not a bit of a formerly well be damaged by the environment. An environment of mutual support will create the habit of doing a favor either istiqamah (consistent).
3.       B ahwa alacrity to do good must be supported with seriousness. Allah SWT. said in the Qur'an, which means:              
"... And please-menolonglah you in (doing) goodness and piety, and do mutual assistance in sin and hostility ..."  (Surah al-Maidah / 5: 2 ).