Materi
: Bab 10 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah
Kelas : X Semester Genap
Kelompok : 1, 2, dan4
A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi
Muhammad saw.
Wafatnya istri tercinta Siti Khodijah
dan Pamannya Abu Talib,yang selalu menjadi pembela utama dari ancama para kafir
Quraisy,beban Rasulullah saw. dalam berdakwah menyebarkan ajaran agama islam
makin berat. Di sisi lain,kesediaan penduduk Madinah(Yasrib) memikul tanggung
jawab bagi keselamatan Rasulullah saw. merupakan tanda yang jelas bagi
kelanjutan dakwah Rasulullah. Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw.
hijrah ke Madina antara lain seperti berikut :
a.
Pada tahun 621 M, telah datang13 orang
penduduk Madinah menemui Rasulullah saw. di
Bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama islam.
b.
Pada tahun berikutnya ,622 M datang lagi
sebanyak 73 orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri dari suku Aus dsn Khazraj
yang pada awalnya mereka datang untuk melakukan ibadah haji, tetapi kemudian
menjumpai Rasulullah saw. dan mengajak beliau agar hijrah ke Madinah. Mereka
berjanji akan membela dan mempertahankan Rasulullah saw. dan pengikutnya serta
melindungi keluarganya seperti mereka melindungi anak dan istri mereka.
Faktor
lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah ke kota Mekah adalah
pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan
Bani Mutallib). Pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy di antaranya
sebagai berikut.
a.
Melarang setiap perdagangan dan bisnis
pendukung Muhammad saw.
b.
Tidak seorangpun berhak mengadakan
ikatan perkawinan dengan orang muslim.
c.
Melarang keras bergaul dengan kaum
muslim
d.
Musuh Muhammad saw. harus didukung dalam
keaadaan bagaimana pun.
Pemboikotan tersebut
tertulis diatas kertas sahifah atau plakat digantungkan di dinding Ka’bah dan
tidak aka dicabut sebelum Nabi Muhammad saw. menghentikan dakwahnya. Teks
perjanjian tersebut disahkan oleh semua pemuka Quraisy dan diberlakukan dengan
sangat ketat. Blokade tersebut berlangsung selama 3 tahun dan sangat di rasakan
dampaknya oleh kaum Muslimin. Kaum muslumin mersakan derita dan kepedihan atas
blokade ekonomi tersebut. Namun ,semua itu tidak menyurutkan kaum muslim untuk tetap bertahan dan membela Rasulullah saw.
Setelah
melalui pemikiran yang mendalam disertai perintah langsung dari Allah Swt.
untuk berhijrah ke Madinah,disusunlah rencana Rasulullah saw. dan seluruh kaum
muslim untuk hijrah ke Madinah. Peristiwa hijrah Rasulullah saw. dari Mekah ke
Madinah dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Kaum muslim
diperintahkan untuk terlebih dahulu menuju Madinah tanpa membawa harta benda
yang selama ini menjadi milik mereka. Sementara Rasulullah saw. dan beberapa
sahabat merupaka orang terakhir yang hijrah ke Madinah. Hal iru dilakukan
mengingat begitu sulitnya beliau keluar dari pantauan kaum kafir Quraisy.
B. Substansi Dakwah Nabi di Madinah
1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin
Kehadiran Rasulullah saw.
danKaumMuhajirin (sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. Yang hijrah dari Mekah ke Madinah) mendapat sambutan hangat dari penduduk Madinah (Kaum Anśar). Mereka memperlakukan Nabi Muhammad saw. Dan para Muhajirin seperti saudara mereka sendiri. Merekamenyambut Rasulullah saw. Dengan kaum Muhajirin dengan penuh rasahormat selayaknya seorang tuan rumah menyambut tamunya. Bahkan, mereka mengumandangkan sya’ir yang begitu menyentuh qalbu. Bunyisya’ir yang mereka kumandangkan adalah seperti berikut:
“Telahmuncul bulan purnama dari ¢aniyatilWadai’,
kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yang
diutus kepada
kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami
taati.”
Sejakitulah, Kota
Ya¡rib diganti namanya oleh Rasulullah saw. Dengan sebutan “Madinatul Munawwarah”.
Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar untuk mengikat setiap pengikut Islam yang
terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah kedalam suatu ikatan masyarakat yang kuat,
senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. Rasulullah saw. mempersaudarakan Abu
Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair Ja’far, Abi
°alibdengan Mu’az
bin Jabal, Umar bin Kha¯¯ab dengan Ibnu bin Malik dan Ali
bin Abi °alib dipilih untuk menjadi saudara beliau sendiri. Selanjutnya,
setiap kaum Muhajirin dipersaudarakan.
C.
Strategi Dakwah
Nabi saw. di Madinah
1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan
Bermasyarakat
Sesampainya di Madinah, Nabi saw. segera
meletakkan dasar-dasar kehidupan
bermasyarakat.
Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabiadalah seperti
berikut.
a.
Membangun masjid.Masjid yang dibangun Nabi
Muhammad saw. Tidaksaja dijadikan sebagai pusat kehidupan beragama (beribadah),
tetapisebagai tempat bermusyawarah, tempat mempersatukan kaum muslimin agar
memiliki jiwa yang kuat, dan berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
b.
Membangun ukhuwah Islamiyah. Dalam
hal ini, Nabi Muhammad saw. mempersaudarakan Kaum Anśar (Muslim Madinah)
dengan KaumMuhajirin (Muslim Mekah).
c.
Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak
lain yang nonmuslim
Beberapa
peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dengan musuh-musuh mereka.
a. Perang
Badar
Perang Badar merupakan
peperangan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Islam. Perang ini
berlangsung antara kaum muslimin melawanmusyrikin Quraisy.Peperangan ini
terjadi pada tanggal 8 Ramadan tahun ke-2 Hijrah Dalam peperangan ini, Nabi dan
kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan.Setelah kemenangan ini, salah satu
suku Badui yang kuat tertarik
untuk mengikat
perjanjian damai dengan Nabi Muhammad saw. Tak lama kemudian, Nabi menyerang
suku Yahudi Madinah dan Qainuqa’ yang turutberkomplot dengan orang Quraisy
Mekah. Orang-orang Yahudi ini akhirnyameninggalkan Madinah dan menetap di
Adri’at, perbatasan Syria.
b.
Perang Uhud
Kekalahan dalam Perang
Badar makin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum muslimin. Karena itu,
mereka bersumpah akan menuntutbalas kekalahan tersebut. Maka pada tahun ke-3 Hijrah,
mereka berangkatke Madinah dengan membawa 3000 pasukan berunta, 200 pasukanberkuda,
dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan inidipimpin oleh
Khalid bin Walid.Dalam pertempuran ini, sekitar 70 orang pasukan Nabigugur
sebagai syuhada’. Setelah peperangan ini, Nabi Muhammad saw.menindak tegas
Abdullah bin Ubay dan pasukannya. Bani Nadir, satu daridua suku Yahudi Madinah
yang berkomplot dengan Abdullah bin Ubay,diusir dari Madinah. Kebanyakan mereka
pergi dan menetap di Khaibar.
c.
Perang Ahzab/Khandaq
Bani Nadir yang menetap
di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan
gabungan merekaberkekuatan 24.000 pasukan. Pasukan ini berangkat ke Madinah
padatahun ke-5 Hijrah.peperangan ini disebut dengan Perang Ahzab (sekutu
beberapa suku) karena Bani Nadir (orang Yahudi yang terusir dariMadinah),
musyrikin Quraisy, dan beberapa suku Arab yang masih musyrikberkomplot melawan
pasukan Islam.
d.
Perang Hunain
Meskipun
Mekah telah ditaklukkan, tidak semua suku Arab bersedia tunduk pada Nabi Muhammad saw. Ada dua suku yang masih
melakukan perlawanan terhadap Nabi Muhammad saw. yaitu Bani Saqif di Taif dan
Bani Hawazin di antara Mekah dan Taif.
Dengan kekuatan 12.000 pasukan di bawah pimpinan Nabi Muhammad saw.,
tentara Islam berangkat menuju Hunain. Dalam waktu singkat Nabi dan pasukannya
dapat menumpas pasukan musuh. Dengan takluknya Bani saqif dan Bani Hawazin,
seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw.
e. Perang
Tabuk
Perang Tabuk merupakan perang
terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad saw.. Perang ini terjadi karena kecemburuan
dan kekhawatiranHeraklius atas keberhasilan Nabi Muhammad saw. menguasai
seluruhjazirah Arab.Nabi membuat perjanjian dengan penduduk setempat Dengan
demikian, wilayah perbatasan itu dapat dikuasai dan dirangkulmasuk dalam
barisan Islam.
2.
Surat Nabi saw. kepada Para Raja
Genjatan senjata antara Nabi saw. dengan
musyrikin Quraisy telahmemberi kesempatan
kepada Nabi saw. untuk melirik negeri-negeri lainsambil memikirkan cara
berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuhNabi Muhammad saw. adalah
dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut.
Di antara raja-raja yang
dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir,
Abisinia, Persia, dan Romawi.Tidak satu
pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan NabiMuhammad saw.
Semuanya menolak dengan cara yang beragamBeberapa orang pasukan muslim gugur
sebagai syuhada’ dalam pertempuran itu. Melihat kenyatan ini, komandan pasukan,
Khalid bin Walid menarik pasukannya dan kembali ke Madinah.
3. Penaklukan Mekah
Pada tahun ke-6 Hijrah, ketika haji
telah disyariatkan, Nabi Muhammad saw. dengan 1.000 orang kaum muslimin
berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.Nabi saw. dan kaum muslimin
tidak mendapat izin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah Perjanjian
Hudaibiyah.Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu:
(1) kaum
muslimin tidak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan ditangguhkan
sampai
tahun depan.
(2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga
hari saja.
(3) kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan
diri ke
Madinah. Sebaliknya, pihak Quraisy
menolak untuk mengembalikan orangorang
Madinah yang kembali ke Mekah
(4) selama sepuluh tahun dilakukan genjatan
senjata antara masyarakat Madinah dan Mekah.
(5) tiap kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kuam Quraisy atau
kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.
Membangun
dan Menjaga Persaudaraan (Ukhuwah)
Persaudaraan (ukhuwah) merupakan hubungan atau pertalian
antar manusia yang diikat oleh sesuatu. Hubungan atau pertalian manusia yang
diikat oleh hubungan darah disebut dengan hebungan kekeluargaan. Bila hubungan
itu diikat oleh kesukuan disebut saudara sesuku dan bila diikat oleh kebangsaan
disebur saudara sebangsa. Demikian pula, jika hubungan itu diikat oleh satu
ideologi tertentu, hubungan itu disebut saudara seideologi. Sementara itu,
hubungan yang diikat dengan agama disebut saudara seagama. Dalam konteks ini,
kita mengenal persaudaraan keluarga, persaudaraan kesukuan, persaudaraan
kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan persaudaraan kemanusiaan. Khusus
persaudaraan antar umat islam disebut dengan ukhuwah islamiyah.
Manusia akan menjadi manusia sempurna jika ia hidup di
tengah-tengah manusia dan bergaul dengan manusia. Manusia dapat dan mampu
berdiri tegak serta berjalan dengan dua kaki karena ia diajarkan oleh
masyarakat manusia seperti itu. Dalam kehidupan bernegara, setiap orang harus
berfikir untuk memberikan sesuatu dan mengambil peran dalam pembangunan Negara sesuai
dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing. Jika tidak, Negara akan
terbelakang dan hancur, bahkan menjadi permainan bangsa-bangsa lain. Kita
sebagai pelajar sumbangan utuk Negara dapai kita sumbang dengan belajar dengan
baik dan bersungguh-sungguh dan
mempersiapkan diri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Negara. Sebab, bila
tiba waktunya kitalah yang akan menentukan perjalanan Negara, maju dan
mundurnya Negara.
Menjalin persaudaraan
berarti menghapuskan atau menghilangkan permusuhan. Bermusuhan merupakan sikap
tercela yang menimbulkan banyak kerugian. Jadi, jalinlah persahabatan dan
persaudaraan sebanyak-banyaknya. Ingatlah selalu keteladanan yang ditunjukkan
oleh Nabi Muhammad Saw ketika ia membangun Madinah.
Ia mempersatukan suku Aus dan khazraj, ia persaudarakan kaum Ansar dan
Muhajirin, dan ia buat perjanjian damai dengan orang Yahudi Madinah serta dengan suku-suku yang ada disekitar Madinah. Hasilnya, Nabi Muhammad Saw
berhasil meraih kejayaan dan islam pun memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru
dunia. Itulah sebabnya Madinah diberi gelar Munawwarah
(memancarkan cahaya/bersinar) sehingga ada yang menyebutnya dengan al-Madinah al-Munawwarah. Jadi, dengan
persahabatan dan persaudaraan yang kukuh berbagai kesulitanmu akan hilang,
duniamu menjadi lapang, dan bintang terang akan menghampirimu serta harapan dan
cita-citamu akan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar