Rabu, 06 Mei 2015

Bab 9

Materi : Bab 9  Memahami Makna Wakaf  sebagai Syari’at Islam
Kelas   : X Semester Genap
Kelompok : 1
Anggota    : 1. Desmi Anggraeni
                     2. Ema Febrianti
                     3. Muhamad Rizaldi
                     4. Resti Intan M
                     5. Septi Prihatiningsih
                     6. Siti Nurhayati
    
1.Pengertian Wakaf
           Secara bahasa,wakaf berasal dari bahasa Arab yang artinya menahan (al-habs) dan mencegah (al-man’u).Maksudnya adalah menahan untuk tidak di jual ,tidak dihadiahkan,atau  diwariskan.Wakaf menurut istilah syar’i adalah suatu ungkapan yang mengandug harta miliknya kepada orang lain atau lembaga dengan cara menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya oleh masyarakat.Contohnya adalah seseorang yang mewakafkan tanahnya untuk lahan pemakaman umum.Maka tanah yang diwakafkan tersebut tidak boleh ditarik kembali, dijual, diwariskan,atau dihadiahkan kepada orang lain.
Wakaf termasuk amal ibadah yang sangat mulia dan dianjurka oleh Allah Swt. Dalam Q.S ali Imran/3:92 Allah Swt. berfirman:




 Artinya:  ” Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infaakan tentang hal itu sungguh,Allah Swt. Maha Mengetahui.”

     2.Hukum Wakaf
             Hukum wakaf adalah sunnah. Wakaf sebagai amaliyah sunnah yang sangat besar manfaatnya bagi wakif , yaitu sebagai sadaqah jariyah. Wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan oleh Islam. Beberapa dalil yang menjali dasar tentang diperitahkannya wakaf,diantaranya sebagai berikut.
Hadist Rasulullah saw. riwayat  Bukahari dan Muslim



Artinya:  “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seseorang meninggal,maka amalannya terputus kecuali dari tiga perkara;sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat,atau anak yang saleh yang mendoakannya.”.(H.R.Bukhari dan Muslim).

3.Rukun dan Syarat Wakaf
              Adapun rukun wakaf ada empat, seperti berikut.
1)   Orang yang berwakaf (al-wakif), dengan syarat-syarat sebagai                     berikut.
a)    Memiliki secara penuh harta itu.
b)   Berakal.
c)    Balig .
d)   Mampu bertindak secara hukum (rasyid).
2)   Benda yang di wakafkan (al-mauquf), dengan syarat-syarat sebagai berikut.
a)    Barang yang diwakafkan itu harus barang yang berharga.
b)   Harta yang diwakafkan itu harus diketahui kadarnya.
c)    Harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
d)   Harta itu harus berdiri sendiri,tidak melekat pada harta lain (mufarrazan) atau desebut juga dengan istilah gaira sai’
3)   Orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi)
a)    Tertentu (mu’ayyan).
b)   Tidak tertentu (gaira mu’ayyan).
4)   Lafaz atau ikrar wakaf (sigat) dengan syarat-syarat sebagai berikut.
a)    Ucapan itu harus mengandung kata-kata yang menunjukan kekalnya (ta’bid).
b)   Ucapan itu harus direalisasikan segera (tanjiz),tanpa disangkutkan kepada syarat tertentu.
c)    Ucapan itu bersifat pasti.
d)   Ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan.

B. Harta Wakaf dan Pemanfaatannya
        Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan manfaat jangka panjang seta mempunyai nilai ekonomi menurut syari’ah. Harta benda wakaf teridi dari dua yaitu:
1.    Wakaf benda tidak bergerak
a)    Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
b)   Bangunan.
c)    Tanaman.
d)   Hak milik atas rumah susun sesuai dengean ketentuan perundang- undangan.
2.    Wakaf benda bergerak
a)    Wakaf uang.
b)   Logam mulia.
c)    Surat berharga.
d)   Kendaraan.
e)    Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKI).
f)     Hak sewa.

C. Pengelolaan Wakaf dan Problematikanya
1       Dasar Wakaf
a)    UU RI No.41 Tahun 2004 tentang wakaf tanggal 27 Oktober 2004.
b)   Peraturan Mentri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan pp No28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik.
c)    Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Komplikasi Hukum Islam.
2       Tata cara perwakafan tanah milik
3       Sertifikasi Tanah Wakaf
4       Ruislag Tanah Wakaf
5       Sengeketa Wakaf
6       Syarat, Kewajiban, dan Hak Nazir

D. Prinsip- Prinsip Pengelolaan Wakaf
       Adapun prinsip-prinsip pengelolaan wakaf adalah sebagai berikut.
a)    Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan status wakaf sesuai dengan syari’ah.
b)   Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu.
c)    Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan sebagaimana yang perkenankan oleh sayari’ah.
d)   Jumalah harta wakif tetap utuh dan hanya keuntungan saja yang akan dibelanjakan.
e)    Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan yang telah ia tentukan.

 




 


       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar