Minggu, 06 Desember 2015

BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN

Ketua              : Tegar M R
Anggota          : Ririn Rianti
  Septi Prihatiningsih
  M. Rizaldi
  Ardini Ilfazh
Kelas               : XI – Analis Kesehatan


A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang tujuannya untuk mencapai ridha Allah SWT.

B. DALIL DAN NAQLI
1.      Surat Al-Baqarah : 148      
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾
Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )
2. Kandungan isi surat al-baqarah ayat 148
Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadap ke ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi menghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap ka’bah dalam shalat. Alloh subhaanahu wa ta’aal memberikan ketentuan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepada-Nya dengan menunjuk arah kiblat yang telah ditentukan. Manusia yang taat dan patuh terhadap perintah Alloh, tentu akan melaksanakan dengan penuh taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat sendiei sesuai dengan keinginnanya.
Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan atas segala alam perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan. Allah subhaanahu wa ta’aala akan dapat menilai dan melihat hamba-hamba-Nya yang patuh dan taat, demikian juga melihat hamba-hamba-Nya yang melanggar dan meninggalkan perintah-Nya. Manusia yang selalu berbuat ketaatan Allah akan membalasnya dengan  pahala dan surga, adapun manusia yang lalai dan meninggalkan perintah Allah maka tempatnya adalah neraka yang apinya selalu menyala-nyala.
Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi. Perbuatan baik sekecil apapun pasti akan mendapat balasannya, demikian juga perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun akan mendapat balasan yang adil dan setimpal. Tidak ada satupun manusia di hari kiamat yang dapat meloloskan diri dari pengadilan Allah subhaanahu wa ta’aala.

C. PRILAKU BERLOMBA DALAM KEBAIKAN
Berlomba dalam kebaikan banyak sekali macamnya, bahkan kita dapat berbuat baik dalam hal-hal kecil yang pernah kita alami. Berikut adalah contohnya:
1.) Galau
Kata galau pasti sudah tidak asing lagi kan bagi teman-teman semua? Galau yang kepanjangan dari "Gelisah antara lanjut atau udahan"memang sedang marak diperbincangkan oleh kaum remaja apabila mereka tengah patah hati. Tapi tahukan teman, sebagai pelajar yang berfikir luas kita dapat mengaplikasikan kebaikan dalam hal galau ini. Yakni apabia ada teman kita yang terlanda galau kita dapat menasehati nya agar bertasbih,bertahmid dan tahajud mencari ketenangan diri kepada Allah. yang maha pemilik.
2. Makan sambil berdiri
Untuk hal ini, teman-teman pasti tak asing lagi. Sudah dari kecil kita didik jika makan dan minum tak boleh sambil berdiri, karena menurut penelitian ilmiah juga meninjau bahwa makan dan minum sambil berdiri dapat menghambat fungsi faal ginjal dan usus. Nah lantas bagaimana kita dapat berbuat baik dalam hal ini? "SESAMA MUSLIM HARUS SALING MENGINGATKAN" maka dari itu dalam hal ini kita dapat menasehati teman yang mungkin lupa apabila makan atau minum sambil berdiri sebagaimana di jelaskan oleh hadist berikut:
“Sungguh janganlah salah seorang dari kamu minum sambil berdiri.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim
3. BERTANGGUNG JAWAB
Sebagai muslim yang baik,kita harus bertanggung jawab dan sebagai muslim yang baik sudah kewajiban umat muslim saling mengingatkan tentang kesalahan satu sama lain.


Minggu, 29 November 2015

CARA MEMAKAI JILBAB YANG BAIK

Ketua : Riska Febrianti
Nama :1. Ery Dwi
             2. Eri susanti            
             3. Siti nurhayati
             4. Vinnya okvianti


       

Cara Memakai Jilbab Yang Baik           
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? Beberapa di antaranya :
  • Menutupi aurat
  • Jilbab lebar dan menutup dada
  • Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
  • Tidak tembus pandang
  • Tidak memakai riasan/make up tebal
Kesalahan Dalam Cara Memakai Jilbab 
Mengenai penggunaannya, jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini. Kerudung yang digunakan haruslah syar’I dan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab atau lebih ke gaya berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan istilah syar’i.
Sesuaiengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan” (H.R. Abu Daud)”. Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya sekarang, banyak para muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya berbusana yang syar’i.
Berikut Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berkerudung dan berbusana muslimah
– Kerudung tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (QS. An Nur : 31)
– Rok kurang panjang (agak ngatung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya
– Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.
– Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.
– Kesalahan lainnya dalam berkerudung,
 diantaranya adalah tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang tipis/jarang.

Manfaat Berjilbab Menurut Islam dan Ilmu Pengetahuan
1.      Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
2.      Terhindar dari pelecehan
3.      3. Memelihara kecemburuan laki-laki
4.      Akan seperti biadadari surga
5.      Mencegah kangker kulit
Jilbab merupakan  suatu simbol dan bukti keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab tidak hanya mempunyai dimensi benda benda saja, namun mempunyai dimensi gerak, yakni sebagai proses melaksanakan perintah perintah Allah SWT.
Selain itu Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, yaitu:
  • Melindungi muslimah dari fitnah. Sudah menjadi kenyataan bahwa daya tarik perempuan bagi laki laki merupakan tipu daya tak bisa dianggap enteng. Seperti tragedi antara Nabi Yusuf dan Zulaikha.Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup  untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah  muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu. Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya ,. karena itu mereka tidak akan diganggu. ( Qs Al-Ahzab ayat 59)
  • Mengangkat derajat dirinya di mata Allah . Dengan berjilbab, seorang muslimah akan senantiasa meluruskan niat dan menjaga prilaku agar dalam koridor penghambaan diri kepada Allah, bukan kepada mahluk-Nya.  Berjilbab baginya adalah ibadah, apabila ibadahnya ingin diterima oleh Allah , maka ia akan berusaha berjilbal yang sesuai dengan ketentuan ketentuan Allah semata.
  • Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat. Dengan berjilbab, ada suatu keinginan untuk memperbaiki diri terus- menerus ,dan menggali AL-Islam lebih mendalam. Sikap ini akan membangun keinginan dirinya untuk menjadi suri tauladan bagi lingkungan yang tidak Islami.
  • Sebagai perisai dari perbuatan tercela. Jilbab akan  mempunyai nilai kemulyaan Islam,  gambaran keindahan diri muslimah , dan akan menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksankan perintah Allah semata. Apabila ada bisikan syetan yang mengajak untuk melanggar aturan Allah, maka akan teringatlah dengar jilbabnya, bahwa sesungguhnya Jilbab ini adalah identitas kemuliaan Islam ,bukti ketaatan dirinya pada Allah,  dan merasa malu melanggar  janji  dirinya pada Allah. Ia akan selalu mengingat bahwa hidup untuk beribadah kepada Allah dengan  selalu berusaha perintah-Nya. Ia akan selalu mengingat pada perkataan Rabbnya kepada dirinya :
.. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Al-Ahzab : 59)








KEJUJURAN

Disusun Oleh:
Ketua:        Sintia Pebriani
Anggota :  1. Devi Saryani
                   2. Iis Masrikatul
                   3. Syifa Nurmaulani
            4. Vahera M. Supriono
Guru Pembimbing : Yuyun Yuniarsih
      


Kejujuran
Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak lagi menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih berbahaya lagi adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap jujur, tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja sikap yang termasuk kategori jujur.

Contoh Prilaku Jujur di Sekolah
  • Tidak membohongi sahabat baik dalam masalah apapun
  • Minta uang jajan secukupnya ke orang tua
  • Tidak nyontek saat ulangan/disekolah
  • Mengakui kesalahann pada org tua/guru

Hikmah Berlaku Jujur Dimana Saja

MEMPERLUAS PERGAULAN
Orang yang jujur akan mudah bergaul dan pasti akan di senangi banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa curiga dan khawatir terhadap perkataan dan perilaku orang yang jujur. Sebaliknya pula, bila seseorang tidak jujur apalagi telah di cap pembohong, maka orang banyak akan selalu membenci dan mencurigai orang pembohong itu. Adapun yang di katakan dan di perbuat oleh orang pembohong akan senantiasa di anggap dusta oleh orang lain.




MENJADIKAN MASYARAKAT HIDUP DALAM KEDAMAIAN DAN KETENTRAMAN
Bila sifat jujur sudah melekat pada setiap masyarakat. Maka, kehidupan di masyarakat pun akan menjadi damai, tentran, dan saling peduli serta saling mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya serta pun tidak menimbulkan kerugian terhadap orang lain.
Jika seorang pemimpin bertindak jujur dan adil maka rakyatnya pun akan taat, patuh, dan menghormati pemimpinnya.
Jika yang tua sayang pada yang muda, maka yang muda akan hormat kepada yang tua.

MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH
Jujur membawa perilakunya senantiasa berkata dan berbuat baik. Sedangkan kebaikan akan membawa manusia memperoleh ridho dari ALLAH. Dan bila ALLAH ridho kepada hamba-Nya, maka akan di anugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.

Akibat Bila Tidak Berbuat Jujur
  • Akan tidak dipercaya orang lain
  • Di kucilkan oleh oleh orang orang disekitarnya
  • Membawa dampak buruk terhadap mental si orang yang tidak jujur karena akan diliputi dengan rasa takut dan was was.  

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN

Ketua              : Desmi Anggraini       (02)
Anggota          : Ema Febrianti            (04)
Fauziah Nur Alifah     (07)
  Legi Rosdayanti        (11)
Kelas               : XI – Analis Kesehatan

Pembimbing : Yuyun Yuniarsih, M.Pd



Berkompetisi Dalam Kebaikan Menurut Agama Islam

 

Kompetisi adalah aktivitas manusia untuk mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Ada kompetisi yang baik, juga ada yang buruk, bagaimana kompetisi dalam kebaikan menurut agama Islam ? Hidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga berkompetisi untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayangnya banyak orang terjebak pada kompetisi semu yang hanya memperturutkan syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. 
Allah Swt. telah memberikan pengarahan dengan jelas, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an yang artinya :
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba- lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. (Q.S. al-Maidah/5: 48).
Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan aturan atau syariat. Syariat untuk setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun mereka berbeda-beda, pada prinsipnya adalah semuanya beribadah dalam rangka mencari ridha Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
Akhir ayat ini juga mengatakan bahwa perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk ajang saling mengenal. Ayat ini juga mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki manusia, bukan malah menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus berkompetisi dan berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatupun yang tersembunyi.
Ada beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berkompetisi dalam kebaikan, antara lain sebagai berikut:
1.      Bahwa melakukan kebaikan tidak seharusnya ditunda-tunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan.Kematian bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat baik, janganlah kita tunda-tunda lagi, tetapi harus segera kita kerjakan.
2.      Bahwa hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong untuk berbuat baik, di sinilah perlunya kolaborasi atau kerja sama. Tanda-tanda lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah (konsisten).
3.      Bahwa kesigapan melakukan kebaikan haruslah didukung dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda dalam Al-Qur'an yang artinya :             
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” (Q.S. al-Maidah/5: 2).

BERLOBA DALAM KEBAIKAN

Chairman:              Desmi Anggraini (02)      
Members: Ema Febrianti (04)                    
Fauziah Nur Alifah      (07)
  Legi Rosdayanti         (11)
Class: XI - Health Analyst             

Supervisor: Yuyun Yuniarsih, M.Pd



Competing in goodness According to Islam

 

Competition is human activity to achieve the goal of overcoming another person or group. There is a good competition, there is also bad, how the competition in its favor according to Islam? Life is a competition. Not just to be the best, but also compete to achieve the desired goals. Unfortunately, many people trapped in the real competition, which is only indulging in lust and carnal lust away from Robbani atmosphere. 
Allah SWT. has given clear guidance, as His word in the Qur'an, which means:
"And We have sent down the Book (Qur'an) to you (Muhammad) with the truth, confirming the scriptures revealed before and keep then decide their cases according to what Allah has revealed and do thou follow their desires to leave the truth that has come to you. For each community among you, We have given the rules and the way the light. If Allah willed, you made ​​him one race (course), but Allah wanted to test you for the gift that has been given you, then berlomba- lombalah do good. Only God you all back and then told him to you for what ye differed. "(Surah al-Maidah / 5: 48).
Allah SWT. explained that each of the given rule or law. For each of the Shari'a vary according to the time and circumstances of his life. Although they are different, in principle, is all worship in order to seek the pleasure of Allah., Or competing in goodness.
The end of this verse also says that the difference is like the difference Shari'a human in its creation, tribes and nation-states. All the difference is the grace to know each other and for the event. This verse also encourage the development of a wide range of human capabilities, rather than become an arena of debate. All people with potential and ability levels respectively, to compete and compete in carrying out the goodness. Allah SWT. always see and monitor the actions of man and for him nothing is hidden.
There are several reasons why we are commanded to compete in goodness, are as follows:
1.      That do good should not be delayed, but should be done. Because the chance of survival is very limited, so is the opportunity to do good is not necessarily every time we dapatkan.Kematian can come suddenly without any known cause. Therefore, so there is an opportunity to do good, let us not delay it anymore, but we should be doing.
2.      That should motivate each other and help one another to do good, this is where the need for collaboration or cooperation. Signs of a good environment is an environment that makes us motivated to do good. Not a bit of a formerly well be damaged by the environment. An environment of mutual support will create the habit of doing a favor either istiqamah (consistent).
3.       B ahwa alacrity to do good must be supported with seriousness. Allah SWT. said in the Qur'an, which means:              
"... And please-menolonglah you in (doing) goodness and piety, and do mutual assistance in sin and hostility ..."  (Surah al-Maidah / 5: 2 ).

Minggu, 17 Mei 2015

Bab 12



Materi    : Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas Dan Zina
Kelas         : X Semester Genap
Kelompok : 3 dan 4

A.Memahami Makna Larangan Pergaulan Bebas dan Zina
  Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak dibatasi oleh aturan agama maupun susila. Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas adalah perilaku yang sangat dilarang oleh agama Islam, yaitu zina. Hal inilah yang menjadi fokus bahasan pada bagian ini.
1. Pengertian Zina
Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig)tanpa akad nikah yang sah.

2. Hukum Zina
Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Isrā/17:32. Menurut pandangan hukumIslam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk.

3. Kategori Zina
Perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
 a. Zina Mu¥¡an, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernahmenikah. Hukuman terhadap  zina mu¥san adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai meninggal).
 b. Zina Gairu Mu¥¡an, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.

4. Hukuman bagi Pezina
       Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak Pidana. Sehingga orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman  sesuai dengan syari’at Islam. Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut:
   a. Dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali bagi pezina gairu mu¥¡an dan ditambah dengan mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat mereka.
   b. Dirajam sampai mati bagi pezina mu¥¡an. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku dimasukan ke dalam tanah hingga dada atau leher.  Tempat untuk melakukan hukuman rajam adalah di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian.

5. Hukuman bagi yang Menuduh Zina (Qazaf)
      Mengingat beratnya hukuman bagi pelaku zina, hukum Islam telah  menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya hukuman tersebut, antara lain sebagai berikut.
    a. Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan terhadap  peristiwa atau perbauatan zina  itu
   b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah ada empat orang saksi laki-laki yang adil.
   c. Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan syarat, yaitu bahwa setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.
    d. Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian yang lain dari kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang di antaranya mencabut kesaksiannya, terhadap mereka semuanya dijatuhkan hukuman menuduh zina. Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-baik adalah dengan didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan. Hal ini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. An-Nur/24:4.

     Di antara dampak negatif zina adalah sebagai berikut.
      1) Mendapat laknat dari Allah Swt. dan rasul-Nya.
     2) Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat.
     3) Nasab menjadi tidak jelas.
     4) Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya.
     5) Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan.


B. Ayat-ayat Al-Qur’ān dan Hadis tentang Larangan Mendekati Zina
1. Q.S. al-Isrā’/17:32
                                                                                                  
                                                                                 
 

         Lafal Ayat dan Artinya  

                “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
                 perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”


b.      Kandungan Ayat
Secara umum Q.S. al-Isrā’/17:32 mengandung larangan mendekati zina
serta penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang
buruk. Allah Swt.


Imam Sayu¯i dalam kitabnya al-Jami’ al-Kabir menuliskan bahwa perbuatan zina dapat megakibatkan enam dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan tiga dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat.

1) Dampak di dunia
     a) Menghilangkan wibawa.
        Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga dirinya di masyarakat.
   
    b) Mengakibatkan kefakiran,
        Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjad  miskin sebab ia akan selalu mengejar   kepuasan birahinya.
    c) Mengurangi umur
        Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelakunya berkurang lantaran akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.

2) Dampak yang akan dijatuhkan di akhirat
    a) Mendapat murka dari Allah Swt.
        Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para  pelakunya akan mendapat murka dari Allah Swt. kelak di akhirat.
    b) ¦isab yang jelek (banyak dosa)
        Pada saat hari perhitungan amal (yaumul ¥isab), para pelaku zina akan menyesal karena mereka akan diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di dunia.
   c) Siksaan di neraka
        Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka
2. Q.S. an-Nμr/24:2
    a. Lafal Ayat dan Artinya
       
           

 
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari
keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah Swt., jika
kamu beriman kepada Allah Swt. dan hari kemudian; dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang
yang beriman.”

b. Kandungan Ayat
     Kandungan Q.S. an-Nμr/24:2 adalah :
     1) Perintah Allah Swt. untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki  masing-masing seratus kali.
    2) Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk  melaksanakan hukum Allah Swt.
   3) Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang  yang beriman.

    Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikatagorikan hukuman ¥udud, yakni sebuah jenis hukuman atau perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah Swt. Tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan zina tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan Q.S. an-Nμr/24:2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum dera (dicambuk) sebanyak 100 kali.


Sebelum memutuskan hukuman bagi pelaku zina maka ada empat hal yang dapat dijadikan sebagai bukti, yakni:
(1)saksi,
(2) sumpah,
(3) pengakuan,
(4) dokumen atau bukti tulisan. Dalam
      kasus perzinaan, pembuktian perzinaan ada dua, yakni saksi yang berjumlah
      empat orang dan pengakuan pelaku.

3. Hadis tentang Larangan Mendekati Zina
    Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
 

“Barangsiapa beriman kepada Allah Swt. dan hari akhir maka janganlah
berdua-duaan dengan wanita yang tidak bersama mahramnya karena yang
ketiga adalah setan.” (H.R. Ahmad)

Pergaulan sehari-hari di antaranya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
      1. Menjaga pergaulan yang sehat
2. Menjaga aurat
3. Menjaga pandangan
4. Menjaga kehormatan
5. Meningkatkan aktivitas dan rajin berpuasa